Pengunjung

Website counter

Minggu, 22 Januari 2012

Indahnya akhlak Nabi Muhammad Saw.


Indahnya akhlak Nabi Muhammad Saw.
·         Setiap orang yang datang, beliau yang lebih dulu menyambutnya
·         Kalau orang sedang duduk beliau melarang bangun untuk menyambutnya
·         Jika ada orang yang ingin bersalaman maka beliau yang mengulurkan tangannya pertama kali dan tidak mencabutnya kecuali orang itu mencabut tangannya
·         Apabila ada sahabat yang ingin mencium tangan beliau maka beliau yang lebih dulu mencium tangan sahabat
·         Jikalau ada yang datang ke rumah Rosul tidak ada yang di introgasi berjam-jam, begitu masuk dan  duduk di rumah, beliau langsung mengeluarkan makanan dan minuman diperintah untuk dimakan dan minum baru ditanya ”ada keperluan apa?”
·         Kalau dipanggil ”Ya Rosulalloh” beliau tidak menengok hanya kepala, tapi akan tengok seluruh badannya dan memutar badan beliau
·         Kalau ada orang miskin yang memanggil beliau langsung memperhatikan
·         Kalau diganggu beliau tidak membalas
·         Diceritakan; Bahwa beberapa kali dan biasa dalam kehidupan rosul dilempar dengan kotoran dan diludahi, hingga suatu hari beliau bertanya kepada sahabat Bilal ”Ya Bilal dimana si fulan yang biasa melempari dan meludahi aku?” Bilal Menjawab ”Ya Rosulalloh mungkin sudah tiga hari ini ia sakit”, ”kalau begitu antarkan aku kerumahnya” Jawab Nabi. Diantarkan oleh bilal ke rumah orang tersebut dan bilal melihat orang itu terengah-engah hampir tidak sadar tidak ada satu orang pun yang merawatnya, ”Ya Bilal kamu datang kerumah Azzzhro’ (Fatimah) ambilkan makanan” kata Nabi. Bilal berlari dan membawa makanan yang ada, seketika itu juga Bilal melihat Nabi sedang memangku, membuka surban dan mengelap orang yang melemparinya dan meludahinya ditaruh didada Rosul yang wangi luar biasa, ”Cukup Ya Rosulalloh, biarlah aku” kata Bilal. Bilal menangis tidak kuat melihat prilaku Rosul kepada orang yang biasa melempari dan meludahinya ia dipangku diambil makanan dan disuapi oleh Rosul Saw.
Diceritakan; Seorang yahudiah (yahudi perempuan) buta yang biasa memaki Rosul Saw. setiap pagi memaki-maki didalam pasar hampir selama tiga tahun dan setiap sore disuapi oleh Rosul. Hingga suatu ketika Siti Fatimah menyuruh sahabat untuk memberi makanan kepada Yahudiah buta tersebut, ditanya oleh sahabat ”Bukankah dia yang biasa memaki ayahmu?”, ”Sudahlah engkau berikan makanan” jawab Fatimah. Setiap sore ia diberi makanan oleh sahabat, hingga dua hari ditanya oleh yahudiah tersebut ”Mengapa engkau biasa mensuapi aku dengan lemah lembut, kau basuh tanganku dan mukaku kadang-kadang kau wangi luar biasa tapi sekarang kau kasar, cepat-cepat mensuapi dan langsung lari, siapa kau ini?”. ”Maaf Nek, Yang biasa mensuapi engkau sudah tiga hari meninggal dunia” jawab sahabat. ”Siapa namanya? Aku sudah bertahun-tahun tidak tahu namanya,” . ”Namanya Muhammad Rosulalloh Saw.” jawab sahabat. Seketika itu juga menangis seorang yahudiah tadi seraya berkata ”Mengapa ia tidak katakan, aku disuapi hampir tiga tahun setiap pagi aku memaki-maki dan setiap sore beliau datang dan mensuapi aku”

Kepedulian Rosulalloh Saw. Terhadap Ummatnya


Dalam Riwayat diceritkan bahwa Rasul Saw. Setiap malam sebelum masuk kerumahnya mengatakan pada Sayyidina Ali Karromallohu Wajhah dan Mikdad “Ya Ali, Ya Mikdad, apakah Si Fulan, Si Fulan, Si Fulan sudah diberikan sesuatu malam ini?” Mereka menjawab “Sudah ya Rosulallah”, baru beliau masuk.  Padahal rosulalloh sendiri sebagaimana diceritakan oleh Sayyidatuna Fatimah berkata “Aku tidak pernah melihat ayahku sampai beliau meninggal dunia bahwa selama tiga hari berturut-turut dalam keadaan kenyang”.
Masih juga diriwayatkan dari Fatimatuz Zahro R.a. karena rumahnya bersebelahan dengan rumah beliau Saw. “Aku tidak pernah meng-alpakan telingaku hampir ditiap malam menjelang fajar ayahku selalu berdoa dalam sujudnya yang beliau terisak-isak menangis yang diucapkan Ya Allah ampunilah ummatku, Ya Allah Rahmatilah ummatku, Ya Allah tutuplah aib ummatku, Ya Allah Ridloilah ummatku, Ya Allah jangan kau azab ummatku”.  
Beliau selalu didepan kalau berperang dan kalau pembagian ghonimah (rampasan perang) beliau sering tidak menerimanya.
Diceritakan yaitu seorang sahabat namanya Salman Alfarisi merasa dirinya sudah satu hari menjelang sore tidak makan ia ingin mengadu pada Rosulallah Saw. Sebagai manjanya pada beliau seraya berkata “Ya Rosul! Aku hanya minum dari pagi dan tidak makan, adakah makanan Ya Rosul?”, Nabi iba dan kasihan melihat Salman karena sejak pagi bekerja dan dia tidak dapat apa-apa untuk makan. Lalu dipeluklah dia oleh Rosulallah Saw. Ketika dipeluk, siku salman beradu kelambungnya nabi dan berbunyi seperti bunyinya batu, Salman terkejut dan berkata “Ya Rosul! Ada apa di perutmu?” “Tidak apa-apa wahai Salman” Jawab nabi. Lalu Salman pegang sambil berkata “Ya Rosulallah! Mengapa ada batu?” Rosulallah menjawab “Ya Salman seperti inilah nabimu sudah tiga hari menahan lapar” langsung saja Salman tertunduk malu dengan keadaan Rosul Saw.
Bahkan dari pedulinya beliau pada ummatnya, menjelang ajal beliau yang dipikir hanya ummatnya Ummati-ummati, Beliau menyuruh Sayyidina Ali Kw. “YA Ali angkat tanganku”, sambil beliau berdoa “Ya Allah seandainya ada ummatku yang bersahadat kepadamu dan kepada nabinya, yang ia bertauhid dan beriman kepadamu dan nabinya, kalau seandainya ada yang membuat ia sulit atau sakitnya Sakarotul maut karena dosanya, biarlah hari ini nabinya yang merasakan sakitnya sakarotil maut untuk mereka”.
Imam Ja’far Sodiq menyatakan “Kakekku itu bukan sekedar perihatin didunia ini, didalam kubur pun disaat malaikat Munkar dan Nakir datang untuk bertanya Man Robbuka Wa Man Nabiyyuka, jikalau si mayyit itu sering bersolawat pada nabi, maka Nabi diberi izin oleh Allah Swt. datang ke kubur untuk mendampingi menjawab kedua malaikat itu”.
Bukan saja itu; disaat hari ketika manusia lari dari saudaranya, ibu dan bapaknya, istri dan anaknya, Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya. (QS. Abasa 34 – 37) Nabi sujud Di Mahsyar dan menangis mengatakan “Ummati ummati”,  Nabi berdiri mengumpulkan ummatnya “Ummati ummati sini nabimu”, Sahabat bertanya “Ya Nabi, apakah engkau tahu dari pada ummatmu?” Nabi menjawab “Aku tahu ummatku yang wajahnya bercahaya bekas dari wudu’ mereka”.
Setelah itu ummatnya dikumpulkan, lalu Jibril mengatakan “Ya Rosul, Udhuluha bisalamin Aminin” Nabi tidak mau melangkahkan, padahal Nabi yang pertama kali mengetuk pintu surga, tapi Nabi disaat itu menengok kebelakang berkali-kali. Jibril berkata “Apa yang ada padamu Ya Rosul? Nabi menjawab “Ya Jibril Aku tidak akan masuk surga sebelum aku tahu seluruh ummatku masuk kedalam surga”.
Itulah Nabi, Yang Allah Swt. Bersolawat kepadanya:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”(QS. Al-Ahzab 56)

Disarikan dari ceramah Al-Habib Usman Sihab dari Jakarta

Keistimewaan Rosulalloh Saw


KEUTAMAAN ROSUL SAW.
Di dalam Al-Quran nama Muhammad Saw. Tertulis empat kali dan semuanya menyebutkan titelnya kecuali hanya satu Allah Swt. Tidak menyebutkan titelnya,
-        وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ
-        مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّه
-          مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ
Sedang ayat yang tidak menyebutkan titelnya terdapat dalam surat Muhammad ayat 2.

Sungguh begitu utama nama Muhammad dalam Alquran sehingga di belakangnya disertai titel beliau rosulallah ”utusan Allah”.

Kemudian kalau ada kata mukhotob (panggilan) kepada beliau, Allah Saw tidak pernah panggil nabi dengan sebutan ”Ya Muhammad”, tapi dengan sebutan:
-        يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ
-        يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ
-        يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ
-        يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ
Allah berhak memanggil apapun kepada makhluknya karena dia pencipta alam semesta, tetapi mengapa Allah memanggil nama nabi dengan derajatnya? Ini merupakan bentuk pengajaran Allah kepada kita, yaitu beradablah kepada beliau nabi Muhammad Saw. Karena beliau adalah sang pembawa akhlaqul karimah.

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ

Nama-nama dan sifat Allah yaitu Asma’ul Khusna banyak sekali disebutkan dalam alqur’an, yang mana tidak berhak dipinjam kepada siapapun. Tapi mengapa banyak kali dalam alqur’an Allah meminjam nama Asma’ul Khusna untuk nabi Muhammad Saw.?

-        لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
-        وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ
-        قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ

Itu semua karena hanya nabi Muhammad Saw. Yang berakhlaq dengan akhlaq Allah Swt.

Diceritakan bahwa ada sahabat nabi bertanya kepada beliau “Bagaimana kedudukanmu dengan Ibrahim a.s. yang mana Ibrahim sangat dekat sekali dengan Allah sehingga mendapatkan titel Kholilulloh (kawannya Allah)?”, Nabi diam dan tidak membanggakan dirinya, lalu turunlah malaikat Jibril seraya berkata “Ya Rosulalloh sampaikan kepada yang bertanya,
فان ابراهيم خليل الله وانت حبيبه
Kalau Ibrahim hanya kawannya Allah sedangkan engkau adalah kekasih Allah Swt.”

Bagaimana dengan paras Rosulalloh Saw.?
Kalau Nabi Yusuf di cemburukan manusia, bila dilewatkan mereka memotong jemarinya, tapi kalau Rosul Saw. Bukan hanya manusia yang cemburu, bulan purnama cemburu dengan ketampanan Rosul Saw. Begitu juga para malaikat dan hewan cemburu kepada beliau. Kalau ia duduk sangat anggun, kalau berdiri dan berjalan sangat gagah dan hebat.
Kalau ia menatap tidak ada  satupun yang menatap lama wajah beliau, kalau disaat menundukkan maka disaat itulah kita merasakan dan menikmati wajahnya.
Kalau bulan purnama muncul sebulan dua kali, namun kami mendapatkan rembulan purnama setiap malam yaitu ”wajah nabi Muhammad Saw.” (kata Ibnu Abbas r.a.)

Begitu istimewanya beliau, hingga ucapannya pun dibimbing oleh Allah Swt.
-        وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى, إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى, عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَى
-        قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ     


“Dan tidaklah yang diucapkannya (Muhammad) itu menurut keinginannya, tidak lain adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat” (surat An-Najm. 3)

“Katakanlah (Muhammad), Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya tuhan kamu tuhan yang maha esa” (surat Al-Kahfi. 110)

Kebencian Orang Kafir


وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ""

"Orang-orang yahudi dan nasroni tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka"(QS.Albaqarah:120)

Itulah watak asli orang diluar islam (kafir), tetap selamanya tidak akan puas dan rela selagi kita orang muslim masih memegang teguh agama islam, apalagi menjalankan semua syari'at islam baik perintah dan larangan agama secara sempurna.

Banyak cara yang dikerahkan mereka untuk menghancurkan dan memurtadkan orang islam. Contoh semuanya sudah tidak asing lagi bagi kita. Di Palestina, semua warganya mulai dari anak-anak kecil sampai orang dewasa diberlakukan tidak sebagaimana mestinya, mereka kaum zionis membabi buta, menganiaya anak-anak kecil, bahkan suruh sujud kepada mereka, menyiksa kaum perempuan dan mengatakan HAM pada Negara lain tapi mereka sendiri menginjak-injak HAM. Fenomena yang brutal ini di anggap biasa-biasa saja oleh Negara lain yang notebene beragama kafir.

Tidak itu saja, isu tentang pelarangan mengenakan jilbab bagi wanita muslimah berkembang dimana-mana, termasuk Negara Perancis yang memberlakukan pelarangan seorang muslimah memakai jilbab di tempat-tempat umum ataupun memakai symbol-simbol islam lainnya.

Penghujatan serta penghinaan terhadap Rosulalloh SAW gencar mereka lakukan  baik di media cetak maupun informasi lainnya. Termasuk situs jejaring social seperti facebook yang oleh sebagian oknum digunakan sebagai alat untuk meng-ekspresikan niat buruknya berupa perlombaan membuat karikatur nabi dan penampilan perbuatan-perbuatan yang tidak pantas bagi nabi Muhammad SAW. Padahal nabi adalah seorang yang maksum dan suci dari perbuatan buruk dan maksiat.

Mereka menuduh agama islam merupakan agama keras, agama teroris, tidak berperikemanusiaan, agama orang pinggiran dan lemah ataupun anggapan yang memojokkan islam, karena memang itulah watak orang-orang kafir sebagaimana tercantum dalam Surat At-Taubah:32:

يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُون        

"Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai"

Ini adalah tamsil dari perbuatan mereka (kafir) dalam menolak agama yang hak dan  mengakui kenabian rosulallah, sebagaimana keadaan orang yang ingin memadamkan cahaya matahari dan bulan dengan tiupan mulut mereka agar tidak bersinar lagi. Padahal ini tidak mungkin; melainkan Allah SWT lebih menampakkan kebenaran islam dan menyempurnakan kenabian serta mengangkat derajat beliau SAW.

Termasuk misi mereka yaitu merusak budaya ummat islam dengan mentranformasikan budaya barat pada anak-anak dan remaja, merusak moral dan akhlak umat islam, menyebarkan video-video porno, tayangan yang mengumbar nafsu dan tontonan-tontonan yang dapat melupakan terhadap ajaran-ajaran islam. Masyarakat disajikan dengan berbagai kemaksiatan, narkoba, dan hiburan musik ataupun orkes yang dimunculkan dimana-mana, agar umat islam lupa pada Allah dan agama yang dianutnya.
Alqur'an telah memberi sinyal pada kita untuk berhati-hati pada mereka, sebagaimana tercantum dalam surat Al Imron:118:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآَيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ 

 "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. sungguh Telah kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya"

Seharusnya sebagai seorang mukmin harus yakin kepada Allah dan para utusannya serta mengakui dan melaksanakan apa yang dibawa oleh para rosul dan tidak menjadikan orang-orang kafir sebagai teman dan kekasih bagi dirinya.

Jelas sekali Al-Qur'an melarang kita untuk berteman kepada mereka karena kebencian dan permusuhan yang tertanam dalam hati mereka lebih besar dari apa yang diucapkan oleh mulut mereka.

Kenapa demikian??? Alasannya, karena kita masih beragama islam.



  

   

Syafaat Rosulallah Saw

Nabi Muhammad SAW memiliki banyak pertolongan diakhirat, yang paling besar faidahnya dan yang paling menonjol kedudukannya adalah syafa’atul Udma yaitu pertolongan kepada seluruh umat manusia di padang mahsyar, dimana pada waktu itu kesedihan semakin dahsat dan matahari semakin membentangkan panas sinarnya mendekat pada kepala manusia, dan dari banyaknya keringat sehingga mereka berenang dalam air keringatnya. Mereka sangat menginginkan berpaling dari situasi ini, sekalipun menuju neraka dan mereka meminta tolong kepada nabi-nabi mereka yang mulya, masing-masing menjawab dengan suara yang sedih “nafsi-nafsi” (saat ini sendiri-sendiri) suasan menjadi gawat dan makin berat sehingga hati naik ke pangkal tenggorokan kemudian mereka memohon pertolongan kepada nabi ahir zaman nabi Muhammad SAW,  mereka menyerahkan perkara besar itu kepada beliau sedangkan air mata yang bercucuran mengalir dari mata mereka karena takut kepada Allah SWT. Tatkala perkara besar tersebut sampai pada beliau maka beliau menjawab kepada mereka dengan jawaban penuh keyakinan dan terpercaya dari tuhannya, “saya memang ditugasi untuk itu, saya memang ditugasi untuk itu” kemudian beliau bersujud kepada Allah SWT sambil memohon dan beliau perlama sujudnya, tidak mengangkat dari sujud sehingga beliau mendengar seruan dari Allah SWT yang maha menghakimi dan maha adil “wahai Muhammad angkatlah kepalamu dan mintalah maka pasti permintaanmu dikabulkan. Mintalah syafa’at pasti syafaatmu diterima, maka dalam situasi dan kondisi seperti itu beliau dapat menolong seluruh umat manusia di tempat pemberhentian menuju hisab (perhitungan amal baik dan buruk) pertolongan beliau ini adalah kedudukan yang terpuji yang dipuji oleh umat manusia baik yang muslim atau yang kafir, yang taat atau yang durhaka. Maka kepada Allah kami memohon agar menjadikan untuk kami sebagian dari safa’at Rosulallah SAW supaya kami memperoleh keridoannya dan mendekat kepadanya.